Download

BThemes

Get A FREE Hit Counter
 
 
Jumat, 08 Januari 2010

Taman Burung Bali

Taman Burung Bali
Kabupaten Gianyar - Bali - Indonesia
Taman Burung Bali
Seorang wisatawan mancanegara sedang berfoto bersama burung di Taman Burung Bali
Pulau Dewata Bali memiliki beragam destinasi wisata, mulai dari obyek wisata alam seperti Pantai Kuta, Gunung Agung, dan Taman Nasional Bali Barat, wisata sejarah dan budaya seperti Istana Tampak Siring, Pura Taman Ayun, hingga seni pertunjukan Tari Kecak dan Tari Barong. Selain dapat menikmati beragam obyek wisata tersebut, ada baiknya wisatawan juga menjajal keunikan atraksi wisata di Taman Burung Bali atau yang juga dikenal dengan Bali Bird Park. Di tempat ini, wisatawan akan menemukan `surga burung` di tengah hutan hujan tropis buatan. Selain sebagai wahana rekreasi, lokasi ini juga cocok untuk kegiatan penelitian dan pendidikan mengenai satwa unggas baik yang ada di Indonesia maupun mancanegara.

Taman Burung Bali mulai dibuka pertama kali pada bulan Oktober 1995. Sejak saat itu, taman burung ini terus berkembang hingga mencapai luas lahan sekitar 2 hektar. Sejak awal, taman burung ini dibangun dengan konsep botanical garden untuk tempat hidup dan berkembang aneka spesies unggas dari berbagai negara di dunia. Oleh sebab itu, Taman Burung Bali juga termasuk dalam ketegori lembaga konservasi yang bersifat ex-situ, yaitu ekosistem buatan yang dipilih dan dibangun untuk tujuan konservasi hewan di luar habitat aslinya.

Meski demikian, pengelola Taman Burung Bali tetap berusaha menciptakan lingkungan buatan yang mirip dengan hutan hujan (rainforest) yang menyerupai habitat asli unggas-unggas yang dipelihara dalam taman burung ini. Semula, areal yang telah `disulap` menjadi hutan hujan tropis buatan ini adalah lahan persawahan. Namun, berkat kecerdikan para perancangnya, lahan persawahan tersebut kemudian ditata sedemikian rupa dengan berbagai macam tanaman tropis (beberapa di antaranya adalah tanaman langka) dan dilengkapi dengan air terjun, telaga, dan kolam ikan buatan sehingga para pengunjung seolah-olah sedang berada di tengah hutan. Berbagai jenis tumbuh-tumbuhan tropis bahkan sengaja didatangkan dari berbagai daerah di luar Bali. Selain tanaman tropis dari Indonesia, koleksi tanaman juga didatangkan dari Australia, Afrika, dan Amerika Selatan. Salah satu koleksi tanaman yang cukup terkenal adalah jenis tanaman blue bismarck palm yang ditanam di sebelah kolam buatan.

Keistimewaan

Berkunjung ke Taman Burung Bali, wisatawan tak hanya bisa melihat koleksi sejumlah 1.500 ekor burung yang terdiri dari 250 jenis. Di areal wisata ini, Anda juga dapat melihat langsung penangkaran atau pengembangbiakan burung-burung yang sudah langka, mulai dari melihat telur-telur burung, proses penetasan, hingga proses pemberian pakan. Para pengunjung juga dapat berfoto bersama burung-burung yang unik dan memesona (termasuk menyaksikan maskot burung endemik dan langka dari Bali, yaitu jalak bali).

Saat ini, dari sekitar 1.500 ekor burung tersebut, 70 persen di antaranya merupakan burung lokal Indonesia, seperti dara, jalak, kakatua, cendrawasih, kawao, merak, nuri, ayam, gelatik, dan lain sebagainya. Sementara 30 persen lainnya merupakan jenis-jenis burung dari luar negeri. Koleksi dari luar negeri ini berasal dari Afrika, antara lain bangau mahkota afrika, flamingo, betet abu-abu, dan congo; dari Amerika Selatan seperti makao biru emas, makao sayap hijau, makao skarlet, makao hycin, skarlet ibis, dan bangau sayap merah; dari Australia antara lain kakatua galah, kakatua mitchel, dan pelikan; serta beberapa unggas dari Cina, yaitu ayam hutan perak, ayam hutan coklat, dan ayam hutan emas.


Burung-burung unik koleksi Taman Burung Bali.
Sumber Foto: Kampfkatze
Oleh karena beragamnya jenis dan asal unggas-unggas tersebut, maka pengelola Taman Burung Bali mengelompokkan sangkar burung berdasarkan asal negara masing-masing unggas. Hal ini untuk memudahkan para pelancong mengetahui dari mana asal burung-burung tersebut. Sangkar burung-sangkar burung itu dijejer dan ditata sedemikian rupa menyerupai habitat aslinya. Khusus untuk pengembangbiakan unggas, pengelola Taman Burung Bali mempunyai tempat khusus dalam satu bangunan besar yang sudah disterilkan. Sejauh ini, melalui laboratorium tersebut Taman Burung Bali telah berhasil menangkarkan kurang lebih 20 burung jalak bali yang keberadaannya hampir punah.

Taman Burung Bali memiliki sekitar 60 sangkar besar dengan dua aviary (kandang burung besar), yaitu The Irian Jaya Aviary dan The Rainforest Aviary. The Irian Jaya Aviary mempunyai panjang sekitar 24 meter dan tinggi 13 meter dan berisi 100 ekor burung dari 30 jenis termasuk burung dara jenis victoria crowned yang merupakan jenis burung dara terbesar di dunia. Sementara The Rainforest Aviary mempunyai panjang 62 meter dan tinggi 25 meter. The Rainforest Aviary adalah rumah bagi 100 burung unik dan langka dari Indonesia. Di sekitar sangkar burung raksasa ini, pengunjung dapat dengan bebas menikmati keelokan warna dan merdunya kicauan burung dari jarak dekat. Sebuah jembatan gantung yang tinggi juga disediakan untuk menyaksikan burung-burung yang bertengger di dahan-dahan pepohonan.

Selain disangkarkan dalam kandang burung besar, sebagian unggas juga dilepas bebas di taman-taman yang ada di lokasi ini. Di sekitar telaga buatan, misalnya, pengunjung dapat melihat angsa hitam, burung flaminggo, pelikan, dan lain-lain. Sebagai pemanis pemandangan, di tengah telaga terdapat teratai raksasa victoria regia yang sengaja didatangkan dari Florida, Amerika Serikat.


Burung-burung flamingo di sekitar kolam buatan
Sumber Foto: Jaco
Tak hanya kicauan unggas, wisatawan juga akan dimanjakan oleh suasana hutan tropis yang tampak alami. Di areal seluas 2 hektar ini, tumbuh-tumbuhan ditanam dan ditata apik sehingga menambah nyaman suasana jalan kaki para wisatawan. Tumbuhan khas hutan hujan tropis di taman ini antara lain beberapa macam tanaman palm, pandan Bali, sikas, dan macam-macam tanaman air. Untuk menambah menawan panorama taman, di taman ini juga dipasang berbagai macam lampu taman, hiasan batu-batuan, patung, serta jalan setapak yang sudah dikeraskan. Jalan setapak tersebut dibuat meliuk-liuk mengikuti kontur lahan, memanjang sejauh kira-kira 1 kilometer.

Untuk lebih memikat animo para pengunjung, sejak Agustus 2008 lalu pihak pengelola juga telah `memamerkan` ratusan reptil. Tak kurang dari 200 reptil dari 50 spesies dapat disaksikan di taman ini, mulai dari kura-kura, ular kobra, ular ganas (viper), komodo, hingga reptil jenis kadal lidah biru. Dengan adanya koleksi ratusan reptil, para pengunjung tidak hanya dapat berfoto atau menyaksikan atraksi unggas-unggas cerdik, melainkan juga dapat bercengkrama dan berfoto dengan reptil dalam reptilarium atau rimba reptil.

Wisatawan berfoto bersama seekor reptil di Taman Burung Bali
Sumber Foto: www.balitoursoperational.com
Setelah cukup lelah mengelilingi taman, wisatawan dapat bersantai sembari menyantap makanan di sebuah restoran di dalam taman ini. Di sela-sela menikmati makanan, wisatawan akan disuguhi aksi burung-burung yang menyapa dengan aneka bahasa. Burung-burung cerdik ini juga akan beterbangan di sekitar meja-meja tamu. Para tamu dapat berfoto dengan burung-burung jinak ini tanpa khawatir akan dipatok. Apabila datang pada jam makan pagi, di taman burung ini Anda dapat menikmati sarapan pagi bersama burung dalam atraksi yang disebut “Breakfast with the Birds”. Sarapan pagi bersama burung-burung tentu akan menjadi pengalaman yang cukup berkesan bagi para pengunjung.

Wisatawan yang ingin menyaksikan atraksi memberi makan burung-burung dan reptil, dapat mengunjungi Taman Burung Bali pada jam-jam tertentu. Misalnya saja pada pukul 09.45 dan 13.45 WITA adalah jam makan bagi racket-tailed drongos yang diberi makan di The Rainforest Aviary. Pukul 10.15 hingga 14.15 WITA ada aksi memberi makan pelikan kacamata di sekitar danau buatan. Sementara setiap hari Sabtu, pukul 10.00 WITA merupakan atraksi memberi makan komodo. Selain atraksi memberi makan burung dan komodo, ada juga pertunjukan bertajuk Free Flight Bird Show yang menyajikan atraksi burung-burung elang yang beterbangan dengan panduan para pelatih. Burung-burung elang ini akan memamerkan kemahiran mereka melayang di udara, menyambar makanan, hingga kemampuan berhitung.


Burung elang bersama pelatihnya dalam atraksi Flight Bird Show
Sumber Foto: bali4u.wordpress.com
Lokasi

Taman Burung Bali terletak di di Jalan Serma Cok Ngurah Gambir, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia. Taman Burung Bali dibuka untuk umum setiap hari dari jam 8.00 hingga 18.00 WITA sore.

Akses

Lokasi Taman Burung Bali cukup mudah dijangkau dari Ibu Kota Provinsi Bali, Denpasar. Dari kota ini, wisatawan dapat menyewa mobil, sepeda motor, atau menggunakan jasa taksi dan travel menuju lokasi dengan lama perjalanan sekitar 20 menit. Sementara dari lokasi obyek wisata lainnya, Taman Burung Bali antara lain dapat ditempuh dari kawasan Pantai Kuta selama 45 menit, serta dari kawasan Ubud dan pusat perbelanjaan tradisional Sukawati selama 15 menit.

Harga Tiket

Untuk menyaksikan ragam unggas dan reptil di Taman Burung Bali, wisatawan dikenai biaya tiket bervariasi. Bagi wisatawan asing, pengunjung dewasa diwajibkan membayar 17 dolar AS, sementara anak-anak 8,5 dolar AS. Untuk wisatawan domestik dewasa dikenai biaya Rp 59.000 dan untuk anak-anak sebesar Rp 29.000 (Desember 2008).

Akomodai dan Fasilitas Lainnya

Taman Burung Bali telah dilengkapi dengan restoran, kafe Rainforest, areal lukisan telur, ruang photoshop, dan galeri cenderamata. Di galeri cenderamata tersebut, para pelancong dapat membeli berbagai suvenir yang berkaitan dengan burung serta beragam jenis kerajinan tangan khas Bali sebagai kenang-kenangan atau oleh-oleh.

Untuk jaminan keamanan dan kesehatan koleksi unggas, pasca-merebaknya kasus flu burung pihak pengelola Taman Burung Bali telah memperketat biosecurity system terhadap koleksi burung yang ada. Tak hanya itu, para pengunjung yang memasuki lokasi taman juga disterilkan dengan cara disemprot dengan cairan disinfektan serta menginjak keset yang berisi cairan disinfektan. Hal ini untuk mencegah kemungkinan menyebarnya virus flu burung yang dapat dibawa oleh para pengunjung.
Baca Juga Artikel yang Lainnya!

0 comments:

Posting Komentar

Get Updates Via E-Mail!

BTricks

 
10 March 2011 - 18:57 IMT
© 2011 Copyright www.jethornet.com Themes By Aditya Bhaskara